Yogyakarta – Selasa, 1 Februari 2022 merupakan hari perdana kegiatan Study Economics Tour bagi mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Semester 2, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Universitas Darussalam Gontor. Rangkaian yang pertama dari kegiatan ini adalah kunjungan ekonomi ke perusahaan Bakpia Pathok 25 dilaksanakan pada pukul 08.30-10.30 WIB, kemudian dilanjutkan kunjungan kewirausahan ke Eggroll Ubi Ungu Sasha, dan dilanjutkan kunjungan ke Desa Wisata dan Kerajinan Gamplong yang berada di Kecamatan Gamplong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada Kesempatan baik ini, para mahasiswa mendapatkan workshop dan cerita historis Desa Wisata Gamplong, Bantul DIY dan kerajinan tenunnya yang disampaikan oleh Bapak Giono selaku ketua paguyuban. Desa wisata dan kerajinan Gamplong ini memiliki budaya dan tradisi yang mana hampir seluruh warga di desa ini memiliki usaha kerajinan. Awal munculnya kerajinan ini adalah bukan secara tiba-tiba ada pada warga desa tersebut, namun ini merupakan budaya penduduk desa tersebut yang memang sering melakukan dan membuat berbagai macam kerajinan sejak zaman penjajahan Jepang. Pada masanya desa ini seringnya membuat kerajinan seperti baju untuk mereka dan juga tentara Jepang yang kemudian mereka kembangkan menjadi berbagai macam kerajinan lainnya seperti taplak meja, tas, vas bunga, hiasan dinding, tempat payung, dan masih banyak produk kerajinan unik lainnya.
Masyarakat di desa ini melanjutkan juga melestarikan budaya para pendahulu mereka yang rajin membuat kerajinan hingga saat ini. Pada awalnya desa ini belum menjadi desa wisata, namun semenjak ada dukungan dan perhatian dari pemerintah, mereka mulai merintis dan mengembangkan desa ini hingga akhirnya menjadi desa wisata dan kerajinan. Dalam pengembangannya desa ini melakukan perapihan, perataan, pengindahan sekitar desa juga menambah fasilitas sarana dan prasana lainnya yang mendukung kegiatan pariwisata turis dalam negeri ataupun turis luar negeri.

Di desa ini memiliki satu paguyuban yang mengatur segala peraturan kegiatan pariwisata dan perekonomian masyarakat yang berkaitan dengan jual-beli kerajinan juga sarana dan prasana pariwisataannya. Paguyuban ini menjadi patokan seluruh warga yang ada di desa ini. Tujuan pendirian paguyuban ini adalah untuk lebih menertibkan, mengangkat dan meratakan perekonomian warga desa Gamplong tersebut agar tidak terjadi kecemburuan sosial diantara mereka.
Desa dan produk dari desa ini sudah terkenal hingga manca negara seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Australia, Amerika, Jepang, Francis dan masih banyak lainnya. Ketua paguyuban desa ini yaitu pak Giono mengatakan “Produk dari desas ini sudah pernah ada yang memesan dan kita ekspor keluar negeri antara lain Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Australia, dan masih banyak yang lagi mas yang sudah kita ekspor”. Mengetahui prospek produk dari desa ini, para warga desa ini lebih mengembangkan dan lebih berinovasi lagi dalam pembuatan produknya.

Dalam sesi sharing dan tanya-jawab, pak Giono mengatakan: “Untuk prospek pengusaha kerajinan memiliki banyak peluang dan kesempatan berkembang pesat di pasar internasional. Juga untuk keuntungan dari jual-beli keluar negeri lebih menguntungkan dibandingkan penjualan di dalam negeri, namun harus sangat dilakukan dan diperhatikan baik-baik. Karena jika kita melakukan kesalahan dari perjanjian pesanan bisa meyebabkan kerugian untuk kita”.

Kunjungan Study Economics Tour di desa ini sangat menarik karena di dalamnya terdapat diskusi dan penyampaian tentang kewirausahaan yang sangat menggugah jiwa kewirausahaan mahasiswa, khususnya mahasiswa Prodi Ekonomi Islam Semester 2. Kunjungan ini diakhiri dengan belajar bagaimana cara membuat kerajinan dan berkeliling desa wisata ini juga berbelanja kerajinan dari desa wisata dan kerajinan tenun di Desa Gamplong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Daeng Muhammad Ghaffar)
Reviewer: M. Zen Nasrudin Fajri, M.Ec., Mufti Afif, Lc., M.A.